Salah Satu Contoh Sikap Seorang Yang Mengaku Beriman Kepada Allah swt

"Diriwayatkan dari sahabat Abu Sa'id Al Khudri, ia menuturkan : Ada seorang sahabat yang datang kepada Rasulullah saw mengadukan saudaranya yang sedang sakit perut (mencret), maka Nabi saw  memerintahkannya agar ia mengobati penyakit saudaranya dengan meminum madu. Maka sahabat tersebut menuruti petunjuk Nabi saw. Tatkala ia sudah memberi minum madu kepada saudaranya, penyakit saudaranya tidak kunjung sembuh, justru sebaliknya, yaitu bertambah mencret, sehingga sahabat tadi kembali mengadukan keadaan ini kepada Nabi saw, maka Nabi pun kembali memerintahkannya untuk meminumi saudaranya dengan madu, dan kejadian tadi pun terulang lagi, yaitu saudaranya semakin mencret. Hingga ia bolak-balik antara Nabi saw dan saudaranya sebanyak 3 kali, dan setiap kali Nabi saw memerintahkannya dengan perintah yang sama. Dan ketika keempat kalinya Rasulullah saw bersabda :"Maha Benar Allah (yaitu tatkala Allah menyatakan dalam surat An Nahl ayat 69 bahwa madu adalah obat bagi manusia, pent) dan perut saudaramu telah berdusta", maka sahabat tadipun meminumi saudaranya dengan madu, dan akhirnya penyakitnya itu sembuh total" (HR Bukhari dan Muslim)

Demikianlah seharusnya sikap setiap orang yang mengaku beriman kepada  Allah bila berhadapan dengan syari'at-Nya, yaitu percaya, mengimani, dan mengamalkannya dengan sepenuh hati tanpa ada rasa ragu dan bimbang. Walaupun berbagai teori manusia, propaganda, dan bisikan iblis disampaikan kepadanya, ia tidak bergeming sedikitpun, ia tetap menerima dan menjalankan syari'at Allah Ta'ala dengan segala konsekwensinya.

Dikutip dari buku Kebangkitan Paham Abu Jahal, Tanggapan atas tulisan "Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam oleh Ulil Abshar Abdalla" oleh ustadz. Muhammad Arifin bin Badri M.A

Post a Comment

Previous Post Next Post